Minggu, Januari 30, 2011

Motivasi dari analogi mematikan api

           Ketika kita di hadapkan oleh sebuah tantangan yang begitu besar, pasti ada ketakutan dalam diri kita bukan?  Mampukah aku? Wah... kuk berat bangeet sih ? begitulah kira-kira yang ada pada benak sobat. Sedikit saya bercerita ketika saya masih duduk dibangku SMA. Pernah suatu ketika saya mengalami down ketika belajar menulis ilmiah selalu gagal. Hampir hopeless lah, dan semangat kendor.  Lalu seorang motivator wanita datang ke asrama kami untuk memotivasi kami dalam belajar dan berkarir dalam sebuah seminar.  Saya berterimakasih pada beliau Hj. Ummi fadhilah, saya memanggilnya ka Dilah  yang telah  membuka mata saya. Belajar pada dari beliau yang merupakan seorang wanita muda menjabat sebagai presiden direktur di 7 perusahaan miliknya dengan omset perbulan sudah milyaran. Waw.... kereeeen...ya
Hal yang menarik ketika bersama beliau adalah beliau menantang saya mematikan api dengan memasukannya  kedalam mulut. suatu tindakan yang tentunya membutuhkan keberanian besar bukan?.  Aku dipaksa untuk mencoba yg sebelumnya di praktekan oleh beliau. Pokoknya harus BISA!.

          Sebatang kayu kecil ukurannya kira-kira tusuk sate yang di lapisi kapas pada ujungnya, kemudian diberi bahan bakar berupa spiritus dan alkohol maka jika di sentuh oleh api maka api menyala di batang kayu itu. saya merasa sangat ketakutan untuk mematikan api dengan memasukannya pada mulut. Saya khawatir jika  api dimasukan ke mulut akan melukai mulut dan lidah saya.  Ketika saya hendak mencobanya, beliau meyakinkan padaku KAMU BISA!  KAMU BISA! Beliau meyakinkan kembali bahwa secara ilmiah ketika api di masukan ke dalam mulut,  kemudian menutupnya maka api akan mati karena tidak ada udara yang mengandung oksigen didalamnya. Sedangkan api hanya akan hidup ketika ada oksigen.
        BISMILLAHIRROHMANIRROHIM  saya mencobanya. Happpp.... saya pun memasukan api kedalam mulutku dan mematikannya. Saya terheran bukan main, ternyata saya bisa melakukannya. Saking senengnya saya bisa bahkan saya mengulangi beberapa kali meskipun lidah saya berasa spiritus dan alkohol heheh.  Kemudian beliau mengatakan “ mudah bukan?”. Lalu beliau menerangkan maksud beliau memerintahkan melakukan demikian begini “analoginya ketika kita menghadapi suatu masalah yang menurut kita sangat sulit dan takut menghadapinya, maka jika kita berani menghadapi dengan keyainan yang kuat, maka masalah itu tak sesulit yang kita kira. Sama seperti kita memasukan api kedalam mulut kita tadi ternyata sangat mudah”. Intinya buang jauh-jauh rasa ketakutan dalam diri. Orang yang sukses adalah orang yang pemberani. Analogi yang langsung dipraktikan memberi rasa percaya diri yang luarbiasa dalam diri saya. Dari beliau saya belajar untuk memiliki target tentang apa yang ingin dicapai dari target yang sederhana menuju target yang besar. Bismillah saya optimis saya BISA! sebelum beliau pergi, beliau mengacungkan kedua jempolnya dan satu pesan yang beliau sampaikan yang sangat melekat di benak  saya  adalah“ KAMU BISA!!!”
             Dulu saya berfikir “ sepertinya hanya mimpi kalau saya dapat lolos menulis dalam kompetisi nasional” yeah semuanya berawal dari mimpi  dan beberapa bulan kmudian saya dapat lolos dalam kompetisi nasional dengan coba dan mencoba pantang menyerah walau mungkin tak sempurna. Adapun kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Sekedar goresan motivasi untuk memotivasi saya dan anda yang membaca tulisan saya. Saya berharap anda lebih memiliki semangat yang luar biasa dari pada saya. Saya yakin ANDA BISA! :-)

2 komentar:

  1. Jangan sampai berkata tidak bisa

    BalasHapus
  2. Terimakasih atas tulisan nya..
    Semakin membuat saya yakin SAYA JUGA PASTI BISA mewujudkan Mimpi-Mimpi saya..

    BalasHapus